Pengertian Coronavirus
Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya.Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.
Sumber: https://www.alodokter.com/virus-corona
Asal-usul Virus Corona
Para ilmuwan di seluruh dunia mencoba membuktikan asal-usul virus corona, SARS-CoV-2 yang diklaim berasal dari rekayasa genetika. Namun, studi yang dilakukan membuktikan virus penyebab penyakit Covid-19 ini berasal dari epidemi alami.
Kristian Andersen, PhD seorang profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research, melakukan penelitian gabungan bersama sejumlah peneliti dari berbagai lembaga.
Melansir Science Daily, Rabu (18/3/2020), berdasarkan analisis sekuensing genomik mereka, Andersen dan timnya menyimpulkan kemungkinan asal SARS-CoV-2 mengikuti salah satu dari dua skenario yang mungkin terjadi.
*****
Kompas.com menggalang dana untuk solidaritas terhadap kondisi minimnya alat pelindung diri dan keperluan lainnya di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia, terutama di DKI Jakarta, terkait penanganan Covid-19. Mari tunjukkan solidaritas kita dan bantu rumah sakit-rumah sakit untuk memiliki perlengkapan memadai. Klik untuk donasi melalui Kitabisa di https://kitabisa.com/campaign/melawancoronavirus.
*****
Skenario pertama, yakni virus berevolusi di keadaan patogen saat ini melalui seleksi alam di inang non-manusia, kemudian melompat ke manusia.
Bahaya Virus Corona

Cara Penularan Virus Corona
Penularan virus corona bisa terjadi melalui berbagai hal berikut:
- Droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin
- Kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan
- Menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan
- Kontaminasi tinja (jarang terjadi)
Sebuah studi terbaru menunjukkan potensi penularannya melalui udara.
Ketika seseorang batuk atau bersin dan mengeluarkan cairan mengandung virus, berpotensi akan menyebar ke udara dan bisa langsung masuk ke tubuh orang lain jika berada dalam posisi berdekatan.
“Virus ini ditularkan melalui tetesan, atau sedikit cairan, sebagian besar melalui bersin atau batuk,” kata Kepala Unit Penyakit Emerging dan Zoonosis WHO Dr Maria Van Kerkhove, dilansir dari CNBC.
Bahkan, para peneliti menemukan bahwa virus itu bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu di udara dan menempel di permukaan benda, bergantung pada beberapa faktor, seperti panas dan kelembapan.
Cara Pencegahan Virus Corona
Menurut WHO cara mencegah penularan virus corona dengan menerapkan hidup sehat dan menjaga kebersihan. Berikut saran WHO:
1. Cuci tangan sesering mungkin
Cuci tangan secara teratur dan sesering mungkin dengan sabun dan air atau bahan mengandung alkohol akan membunuh virus yang mungkin ada di tangan kamu.
2. Terapkan social distancing
Jaga jarak minimal 1 meter dengan mereka yang batuk atau bersih. Alasannya, ketika seseorang batuk atau bersin atau bersih, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus. Jika terlalu dekat, kamu bisa menghirup tetesan air yang mungkin saja mengandung virus COVID-19.
3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
Tangan menyentuh banyak permukaan dan virus mungkin menempel di sana. Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut kamu. Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.
4. Lakukan aturan bersin yang benar
Pastikan kamu, dan orang-orang di sekitar untuk selalu menutupi mulut dan menutupi hidung dengan siku tangan yang ditekut ketika batuk atau bersih. Kemudian segera buang tisu bekasnya. Alasannya, tetesan menyebarkan virus.
5. Jika mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas, segeralah berobat
Tetap di rumah jika Anda merasa tidak sehat. Jika Anda mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat. Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah Anda.
Gejala ketika terkena Virus Corona
Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
- Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius)
- Batuk
- Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.
Cara Menangkal Hoax Tentang Virus Corona
Untuk mencegah menyebarnya berita hoax tentang virus corona, WHO akan bekerja sama dengan platform media sosial seperti Twitter, Facebook, Pinteres, Tencent, dan Tiktok.
Di negara-negara yang dilanda pandemi Corona, para warganet secara otomatis akan diarahkan ke situs resmi WHO untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan wabah Corona.
Sementara itu, juru bicara WHO lainnya, Tarik Jasarevic mengatakan, setiap negara harus mengambil langkah yang sesuai dengan kondisi masing-masing.
Dia menegaskan, semua orang harus bekerja sama dan berpartisipasi dalam pencegahan wabah virus Corona. Dia juga mengimbau para lansia agar menghindari keramaian publik.
“Yang paling penting adalah semua orang bekerja bersama dan memenuhi tanggung jawab mereka. Kami mengundang warga untuk mengikuti arahan dari pejabat kesehatan dan membantu orang lain sebanyak mungkin,” ujar Jasarevic, dilansir Anadolu Agency, Selasa (17/3/2020).
Virus Corona pertama kali muncul di Wuhan, Cina pada Desember 2019 dan menyebar ke 14 negara. WHO menyatakan, wabah virus Corona sebagai pandemi global.
Menurut Worldometer, dari 173 ribu kasus yang dikonfirmasi secara global, kasus kematian telah mencapai lebih dari 6.600 orang. Sebanyak 93 persen pasien berada dalam kondisi ringan dan 7 persen dalam kondisi kritis.
Wabah virus Corona telah membuat sejumlah negara menutup perbatasan dan membatasi penerbangan.
Bahkan beberapa negara yang terdampak cukup parah menetapkan untuk lockdown atau mengisolasi seluruh warganya selama dua pekan. Mereka menutup sekolah, restoran, bar, bioskop dan tempat publik lainnya kecuali supermarke dan apotek.
Tanggapan Liburan 2 Minggu
Sangat bagus karena bisa mencegah penyebaran virus corona semakin meluas. Dengan adanya lockdown membuat rantai virus corona terputus dan memakan sedikit korban untuk terkena virus. Adanya lockdown bisa menambah pengetahuan dan mempermatang materi untuk persiapan UNBK dan USBN.